Beranda ยป Menuju Pusat Migran Legal dan Terlatih, Rp 600 Miliar Remitansi Mengalir Setiap Tahun

Menuju Pusat Migran Legal dan Terlatih, Rp 600 Miliar Remitansi Mengalir Setiap Tahun

CMC1077FM – Kabupaten Cirebon terus memperkuat posisinya sebagai salah satu kantong pekerja migran terbesar di Indonesia. Komitmen ini ditegaskan saat kunjungan kerja Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, H. Abdul Kadir Kariding, ke UPTD Pelatihan Kerja Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Cirebon di Kecamatan Plumbon, Sabtu (17/5/2025).

Didampingi Wakil Bupati Cirebon, H. Agus Kurniawan Budiman, yang akrab disapa Jigus, kunjungan ini menjadi momentum penguatan ekosistem migran yang lebih aman, legal, dan terlatih.

Dalam pertemuan tersebut, Jigus mengungkapkan harapannya agar ke depan Kabupaten Cirebon tidak hanya menjadi daerah pengirim pekerja migran, tapi juga menjadi pusat pelatihan dan perlindungan pekerja migran yang modern.

“Kita berharap pelatihan kerja di Cirebon bisa diperkuat. Tahun lalu saja ada 11 ribu warga kita yang berangkat ke luar negeri. Dengan potensi remitansi sekitar Rp 600 miliar per tahun, ini harus dimanfaatkan untuk kemajuan Cirebon, baik ekonomi maupun sosialnya,” ujar Jigus.

Ia menambahkan, langkah strategis ke depan adalah memperbanyak sosialisasi ke desa-desa, menggandeng tokoh masyarakat, dan melakukan pendataan warga yang ingin bekerja ke luar negeri secara legal.

Sementara itu, Menteri Abdul Kadir Kariding menyampaikan pentingnya Cirebon membentuk Migran Center, sebuah pusat vokasi yang khusus menyiapkan pekerja migran baik dari sisi keterampilan maupun perlindungan hukum.

“Saya sarankan Cirebon bikin Migran Center. Di situ lengkap, ada pelatihan, sertifikasi, bahkan kurikulum yang diambil langsung dari negara tujuan seperti Korea atau Jepang. Kalau perlu pelatihnya langsung dari sana. Terutama pelatihan bahasa, ini kunci,” kata Abdul Kadir.

Ia menegaskan, dengan standar UMK Cirebon sebesar Rp 2,6 juta, bekerja ke luar negeri bisa meningkatkan penghasilan berkali-kali lipat. Sebagai contoh, di Korea Selatan, gaji seorang welder bisa mencapai Rp 15 juta per bulan.

Menteri Abdul Kadir juga mengingatkan, 95 persen permasalahan pekerja migran yang terjadi selama ini berasal dari mereka yang berangkat secara ilegal atau non-prosedural.

“Makanya kita harus perang lawan calo. Jangan kasih celah. Orang-orang ini memanfaatkan ketidaktahuan warga. Ada cerita teman saya dulu, dia calo, ngambil 8 juta dari satu orang. Warga kita sudah miskin, dimintain lagi setoran setelah di luar negeri. Ini kejam,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *