CMC1077FM – Tragedi longsor di kawasan tambang Gunung Kuda, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, menyisakan duka mendalam. Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon bersama aparat TNI dan tim penyelamat kini masih terus berjibaku di lokasi bencana demi mengevakuasi para korban yang diduga masih tertimbun material longsoran.
Wakil Bupati Cirebon, H. Agus Kurniawan Budiman, yang akrab disapa Jigus, turun langsung ke lokasi longsor pada Sabtu (31/5/2025). Kehadirannya bukan hanya sebagai bentuk empati, namun juga untuk memastikan proses evakuasi berjalan maksimal dan bantuan segera disalurkan kepada korban serta keluarganya.
“Kami dari pemerintah daerah berkomitmen menanggung seluruh biaya pengobatan, baik bagi korban luka ringan, luka berat, maupun korban meninggal dunia. Ini adalah bagian dari penanganan darurat bencana,” ungkap Jigus.
Ia menyampaikan bahwa hingga kini pemerintah daerah tengah mengkaji bentuk santunan yang akan diberikan kepada keluarga korban. Proses assessment sedang dilakukan oleh Dinas Sosial Kabupaten Cirebon.
“Untuk santunan, kami sedang mengkajinya bersama Dinas Sosial agar bisa segera disampaikan kepada keluarga korban. Ini sedang dalam proses assessment, insyaallah segera kami realisasikan,” katanya.
Proses pencarian korban tidak berjalan mudah. Komandan Kodim 0620/Kabupaten Cirebon, Letkol Inf. Mukhammad Yusron, menyebutkan bahwa hingga saat ini total 14 jenazah telah berhasil ditemukan dan dievakuasi ke RSUD Arjawinangun. Namun, berdasarkan laporan dari aparat desa setempat, masih ada sekitar tujuh orang yang diduga tertimbun di dalam longsoran.
“Pencarian ini merupakan tahap kedua. Kemarin sudah kami evakuasi 14 jenazah, dan hari ini kami lanjutkan proses pencarian. Masih ada tujuh orang lagi berdasarkan laporan kepala desa yang belum ditemukan,” jelas Yusron.
Namun, pencarian itu sendiri sangat berisiko. Ia mengungkapkan bahwa sejak malam sebelumnya telah terjadi tiga kali longsoran susulan yang cukup membahayakan para tim evakuasi dan alat berat yang diturunkan.
“Yang paling kami khawatirkan adalah longsoran susulan. Semalam saja terjadi tiga kali. Jadi kami harus betul-betul hati-hati. Prosedur keselamatan jadi prioritas. Alat berat pun kami batasi agar tidak terlalu masuk ke titik longsor utama,” ungkapnya.
Proses evakuasi dibagi ke dalam dua sektor, yaitu sektor timur dan sektor barat. Pembagian ini didasarkan pada kesaksian para pekerja tambang yang selamat dan mengenali lokasi para korban terakhir terlihat sebelum longsor terjadi.
“Saksi menyebutkan ada beberapa titik yang kemungkinan besar masih terdapat korban. Oleh karena itu, kami fokus di dua sektor utama ini untuk mempercepat pencarian,” terang Yusron.
Hingga kini, sejumlah alat berat telah diturunkan, termasuk enam unit alat berat dan dua unit dozer yang baru tiba di lokasi.
Sementara itu, keluarga korban yang menunggu di sekitar lokasi berharap proses evakuasi berjalan cepat dan semua korban bisa ditemukan. Suasana haru dan tangis masih menyelimuti lokasi, sementara aroma duka menyatu dengan rasa waspada terhadap ancaman longsor susulan.
Wakil Bupati Jigus menegaskan bahwa Pemkab Cirebon tidak tinggal diam dan akan terus mendampingi keluarga korban dalam masa sulit ini.
“Doakan kami agar bisa menyelesaikan proses pencarian ini secepatnya. Kami ingin semua korban bisa ditemukan dan keluarga bisa mendapatkan kejelasan,” pungkasnya.